Hari Kedua, Hiling Asyik Tahap Kontekstualisasi

Haria kedua kegiatan P5 di SMP Negeri 4 Purwantoro yang bertemakan Gaya Hidup berkelanjutan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Oktober 2024. Pada tahap kontekstualisasi ini, siswa dan siswi SMP Negeri 4 Purwantoro atau yang akrab disebut SNEPA melaksanakan dua kegiatan, penyiapan media tanam dalam rangka penghijauan untuk kelas 7 dan media ecobrick untuk mengurangi sampah plastik untuk kelas 8,9.

Tahap kontekstualisasi dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Berikut ini adalah gambaran umum mengenai tahap kontekstualisasi dalam konteks P5:
Menghubungkan Konsep dengan Kehidupan Siswa
Pada tahap ini, guru atau fasilitator memperkenalkan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan cara yang relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan adalah (1) mengajak siswa untuk memikirkan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, meminimalisasi sampah, dan melakukan penghijauan, (2) memberikan contoh nyata dari tindakan yang dapat dilakukan siswa di rumah atau sekolah untuk mendukung keberlanjutan, (3) menggunakan video atau gambar yang menggambarkan dampak perilaku manusia terhadap lingkungan, untuk memberikan pemahaman visual tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan.
Mengaitkan dengan Nilai-Nilai Pancasila
Pada tahap ini, penting untuk mengaitkan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, (1) Nilai gotong royong: bekerja sama dalam menjaga lingkungan. (2) Nilai keadilan sosial: bagaimana penggunaan sumber daya yang bijak dapat membantu menciptakan kehidupan yang lebih adil untuk semua orang, termasuk generasi yang akan datang. (3) Nilai kemanusiaan: menghargai keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain melalui praktik hidup yang ramah lingkungan.
Diskusi Tentang Tantangan dan Solusi
Tahap ini dapat melibatkan diskusi tentang tantangan yang dihadapi dunia saat ini terkait keberlanjutan, seperti perubahan iklim, pencemaran lingkungan, atau kelangkaan sumber daya alam. Siswa bisa diajak untuk:
- Mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar mereka, misalnya sampah plastik di lingkungan sekolah.
- Berdiskusi mengenai solusi yang dapat diimplementasikan, baik secara individu maupun kolektif, seperti program daur ulang di sekolah atau penghijauan lingkungan sekolah
Setelah memahami konsep-konsep utama, siswa diarahkan untuk terlibat dalam projek nyata yang berkaitan dengan Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini bisa berupa:
- Pembuatan bangku dan kursi dari botol plastik
- Pengolahan botol dan sampah plastik menjadi ecobrick
- Penghijauan lingkungan sekolah dengan program menanam


“Sebuah kegiatan yang bagus jika benar-benar digunakan sebagai gaya hidup yang berkelanjutan. Untuk kegiatan mengumpulkan sampah-sampah tidak hanya dilakukan saat P5 ini saja, tetapi juga kedepannya tetap menjaga lingkungan .” Tanggapan Ibu Alfi Nur Hidayah, salah satu guru SMP Negeri 4 Purwantoro.
Tahap kontekstualisasi bertujuan untuk memastikan siswa memahami bahwa gaya hidup berkelanjutan bukan hanya teori, tetapi sesuatu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki dampak positif yang nyata terhadap lingkungan dan masyarakat.